TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengapresiasi kinerja Polri dan TNI dalam mengamankan pemilihan umum presiden hari ini, Rabu, 9 Juli 2014. Menurut dia, berdasarkan laporan Kepala Polri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pemilu presiden berjalan lancar, tertib, dan aman di seluruh Indonesia.
Meski begitu, Menteri Djoko meminta Kapolri dan Panglima TNI tetap memasang status siaga satu. Sebab Djoko menilai masih ada potensi kericuhan di masyarakat pasca pemilu presiden. "Terutama berkaitan dengan hasil hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga survei," kata Djoko dalam jumpa pers di kantornya hari ini. (Baca: Jokowi-JK Diterima SBY di Cikeas)
Alasannya, dalam hasil hitung cepat tersebut kedua pasangan presiden-wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sama-sama menang dengan selisih tipis. Ditambah lagi, kedua kubu sudah menyatakan kemenangan masing-masing. (Baca: Bawaslu Minta Masyarakat Tak Terbuai Quick Count)
Mantan Panglima TNI ini juga meminta kedua kubu untuk mampu menahan diri dan menghindari tindakan anarkis karena perbedaan hasil hitung cepat. Menurut Djoko demokrasi di Indonesia harus tetap mematuhi Undang-Undang. (Baca: Jokowi dan Prabowo Ketemu SBY Malam Ini)
Dia pun meminta Polri dan TNI untuk tegas menindak pendukung kedua kubu yang sengaja melakukan keonaran atau memancing keributan kubu lain. "Jika melakukan tindakan melawan hukum, kami akan lawan dengan penegakan hukum," kata dia. "Hukumannya apa, Pak Kapolri yang lebih tahu." (Baca: SBY Minta Kedua Kubu Menahan Diri)
Sebelumnya, berdasar hasil hitung cepat Cyrus Network bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menang. Hitung cepat di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) di 77 daerah dan 33 provinsi seluruh Indonesia, pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK memperoleh suara 45,17 persen mengalahkan Prabowo-Hatta dengan perolehan 42,15 persen.
Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul dalam hitung cepat yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan Lembaga Survei Nasional (LSN). Prabowo-Hatta unggul tipis dari pasangan Jokowi-JK. (Baca: SBY Minta Tunggu Rekapitulasi KPU)
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Ahmad Dhani Tidak Mau Jokowi Jadi Presiden