TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 300 orang menghadiri acara doa dan dialog dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, Hashim Djojohadikusumo, di Balai Kartini, Selasa malam, 17 Juni 2014.
Mereka merupakan pendukung calon presiden Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014. Pendeta Gilbert Lumiondong membawakan khotbah dalam acara yang bertajuk "Doa bagi Bangsa" tersebut. Seusai doa bersama, Hashim mengadakan sesi dialog untuk mengklarifikasi isu-isu negatif tentang Prabowo ataupun untuk menjelaskan program kerja prioritas Prabowo jika terpilih menjadi presiden.
Menurut Hashim, isu bahwa Prabowo akan menyingkirkan umat Kristen jika terpilih sebagai presiden adalah tidak benar. "Itu bohong," kata dia. Sebaliknya, menurut Hasim, Prabowo merupakan penyokong utama Bhinneka Tunggal Ika. (Baca: Video Hashim Serang PKS Gaet 3.000 Lebih Penonton)
Hashim mengaku sempat tidak sejalan dengan Prabowo saat abangnya menerima dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera yang dianggap selama ini tidak toleran terhadap umat nonmuslim. Hashim sebagai penganut Kristen memiliki rasa khawatir yang sama dengan umat nonmuslim lainnya. "Saya sempat mengatakan akan memilih pulang ke London," ujar Hashim.
Namun, ia kemudian berbalik mendukung Prabowo setelah mendengarkan alasan abangnya menerima PKS dalam koalisi dengan Gerindra, termasuk kemudian menerima dukungan dari Front Pembela Islam. "Mereka memberikan dukungan, ya kami terima tanpa syarat," kata Hashim, menirukan ucapan Prabowo.
Prabowo kemudian mengutip ayat di Alkitab tentang Daniel yang dilempar ke kandang singa namun tak satu pun dari singa-singa itu memangsanya, karena Tuhan melindungi dia. Para peserta bertepuk tangan dan mengucapkan "Amin."
Lebih dari itu, Hashim mengaku punya alasan pribadi. Sebagai penganut Kristen, ujar dia, ia memegang perintah Tuhan untuk mengampuni siapa saja yang memusuhi dirinya. "Kita harus merangkul musuh-musuh kita, merangkul lawan-lawan kita. Sekarang mereka saudara saya," ujar dia. Penjelasan Hashim kembali disambut tepuk tangan dan ucapan "Amin" dari para peserta.
Saat sesi mengajukan pertanyaan, seorang perempuan berkerudung berdiri. "Saya Ahmadiyah," ujar dia. Ia kemudian menanyakan komitmen Prabowo dalam melindungi kelompok minoritas, termasuk Ahmadiyah. (Baca: Gerindra Hapus Manifesto Pemurnian Agama)
Hashim memastikan Prabowo mendukung sepenuhnya keragamanan yang tumbuh di masyarakat. Prabowo, ujar Hashim, sudah berjanji, jika terpilih sebagai presiden, semua penganut agama mendapat perlakuan yang sama dan adil. "Umat Buddha dan Hindu akan hidup tenang jika Prabowo terpilih jadi presiden," kata Hashim, sambil menyapa beberapa peserta dialog yang beragama Hindu dan Buddha.
Acara doa dan dialog yang berlangsung sekitar dua jam itu diakhiri dengan doa bersama. Hashim kemudian melanjutkan dialog dengan para difabel di ruangan yang sama.
MARIA RITA
Berita lainnya:
Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK?
ISIS yang Ambil Alih Kota di Irak, Siapa Mereka?
Debat Jokowi-Prabowo Mengecewakan, Rupiah Terbenam