TEMPO.CO, Jakarta - Tim kuasa hukum calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mempertanyakan netralitas kepolisian dalam pemilihan umum. Soalnya, Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan pernah bertemu dengan ketua tim hukum pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Trimedya Panjaitan.
"Kami khawatir pertemuan tersebut menodai netralitas Polri," kata juru bicara tim advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin, 9 Juni 2014.
Berdasarkan Pasal 67 ayat 2 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden, Polri dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu tim kampanye. Atas dasar itu, Habiburokhman menyatakan pihaknya meminta klarifikasi dari Kapolri Jenderal Sutarman.
"Polri harusnya netral atau tidak berpihak. Kami ingin (meminta) klarifikasi, tapi Sutarman sedang keluar kota," kata Habiburokhman.
Pertemuan antara Budi dan Trimedya, kata Habiburokhman, terjadi di rumah makan Sate Khas Senayan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juni 2014. Arief Poyuono, saksi mata, mengatakan pertemuan berlangsung sekitar pukul sepuluh malam.
"Saat makan, saya memergoki Trimedya bertemu dengan Budi Gunawan dan beberapa anggota tim sukses yang mengenakan baju pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla," ujar Arif yang tiba di rumah makan Sate Khas Senayan sekitar pukul sembilan malam.
Arif menyatakan dia sangat mencurigai pertemuan tersebut meski dilakukan di tempat terbuka. Lantaran curiga, Arif mendokumentasikannya. "Kami bawa bukti beberapa buah foto dan video berdurasi satu menit," ujar Arif yang menjabat Ketua Serikat Pekerja BUMN.
SINGGIH SOARES
Berita lain:
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
Lukisan Buaya Djoko Pekik Dibanderol Rp 6 Miliar
Nurul: Keaslian Dokumen Pemecatan Prabowo Diragukan
Mahasiswa Unibraw Ciptakan Pengawet Alami Ikan Asin
NASA Benarkan Asteroid Melintasi Bumi