TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan, pada Ahad, 25 Mei 2014. Pada kesempatan itu, Jokowi bercerita tentang kisah hidupnya, dari perjalanan menjadi pengusaha, politikus, hingga menjabat di sejumlah posisi strategis. (Baca: Piyu Ragukan Jokowi-JK)
"Saya tak pernah berhubungan dengan dunia pemerintahan selama 24 tahun," kata Jokowi. Selama itu, dia berfokus pada produksi perabotan kayu yang kemudian diekspor ke luar negeri. Sampai pada 9,5 tahun lalu diselenggarakan pemilihan kepala daerah di Solo, Jawa Tengah. (Baca: KPU: Ijazah SMA Hatta Rajasa Hilang)
Saat itu pertama kalinya Jokowi didorong untuk terjun ke dunia politik praktis. "Waktu pilkada di Solo, teman-teman dorong. Padahal saya tidak ingin-ingin banget," katanya. Jokowi kemudian menyebut terpilihnya dia sebagai Wali Kota Solo sebagai "kecelakaan".
Setelah itu, Jokowi tak membayangkan akan menjadi calon gubernur. Dia mengaku tak punya kemampuan finansial. Namun kenyataan berkata lain. Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia juga menyebut peristiwa itu sebagai "kecelakaan". (Baca: Tim Sukses Prabowo Dekati Suciwati)
Baru dua tahun menjadi Gubernur Ibu Kota, Jokowi ditetapkan sebagai calon presiden. "Padahal saya tidak minta-minta, tidak melobi dan mendorong," ujarnya. Dia mengaku tak tahu apakah kelak akan ada "kecelakaan" lagi pada pemilihan presiden ini atau tidak.
Baca Juga:
SUNDARI
Topik terhangat:
Jokowi -Kalla | Prabowo-Hatta | Raibnya Bos Artha Graha | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Piyu Ragukan Jokowi-JK
Pengakuan Staf Khusus Suryadharma Soal Haji Gratis
Peserta Haji Gratis Sudutkan Anggito