TEMPO.CO, Jakarta - Hasil exit poll yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul di tiga suku bangsa di Indonesia. Ketiga suku bangsa itu adalah Sunda, Betawi, dan Minang.
Berdasarkan penelitian cepat di tempat pemungutan suara itu, Prabowo-Hatta mendapat 50,4 persen suara suku Betawi. Adapun Joko Widodo dan Jusuf Kalla hanya dipilih 17,3 persen orang Betawi.
Di kalangan suku Sunda, masih menurut LSI, Prabowo-Hatta dipilih 46,6 persen pemilih. Angka ini hampir dua kali lipat pemilih Jokowi-Kalla yang sebesar 25,8 persen. Adapun di kalangan suku Minang, Prabowo-Hatta dipilih 52,6 persen, berbanding 15 persen untuk Jokowi-Kalla.
Jokowi-JK memperlihatkan keunggulannya di kalangan suku Jawa. Di lingkup suku bangsa terbesar di Indonesia itu, Jokowi-Kalla dipilih 43,6 persen, atau lebih besar ketimbang Prabowo-Hatta yang meraup 30,8 persen.
LSI melakukan exit poll dengan mewawancarai 8.000 orang di 2.000 tempat pemungutan suara.
Dari sisi pendidikan, Jokowi unggul di segmen masyarakat berpendidikan SMP ke bawah. Pada masyarakat lulus SD, Jokowi mendapat 43,1 persen, sedangkan Prabowo 34,1 persen. Prabowo unggul di kalangan menengah berpendidikan, yakni lulusan perguruan tinggi. Prabowo mendapat 41,9 persen, sementara Jokowi 32,4 persen. (Baca: Coblos Prabowo, Ahok Prediksi Pemenangnya Jokowi)
Lingkaran Survei Indonesia mengumumkan Jokowi-Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden 2014 versi hitung cepat. "Selamat datang presiden Jokowi dan wakil presiden Jusuf Kalla," kata Direktur LSI Denny J.A., Rabu, 9 Juli 2014. (Baca juga: LSI, SMRC, dan IPI: Jokowi-JK Menang 52,7% Vs 47,2%)
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Riset Nomura Prediksi Jokowi Ungguli Prabowo
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaAksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat
17 Maret 2019
Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSiapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
6 Februari 2019
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaKonflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai
14 Desember 2014
Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai
9 Desember 2014
Konflik terjadi di PPP dan Golkar.
Baca Selengkapnya